Muhammad Yunus Adalah seorang penerima hadiah Nobel perdamaian pada tahun 2006, dalam pidatonya ia mengatakan bahwa kemiskinan adalah ancaman bagi perdamaian. Mengapa kemiskinan menjadi ancaman bagai perdamaian? Tidak perlu kita melihat jauh untuk membuktikan pernyataan ini. Kita bisa lihat kenyataan hidup sehari-hari, jika kita tidak ada persediaan uang yang cukup maka kita akan khawatir. Kita khawatir karena setiap hari kita harus mengeluarkan biaya untuk hidup. Mulai dari makan – minum dan kebutuhan lainnya. Lebih-lebih lagi bagi yang sudah berkeluarga dan punya anak., kebutuhan uang setiap hari sangat diperlukan. Dalam keluarga juga sering terjadi keributan karena menghadapi kesulitan ekonomi. Jika dalam keluarga sudah terjadi keributan maka akan berdampak buruk juga kelingkungan luar. Karena itu tidak jarang kita dengar terjadi perampokan dalam segala bentuknya.
Melihat situasi global ini kemiskinan nampaknya sangat sulit untuk di kurangi. Hal ini nampak dari kebijakan- kebijakan yang dikeluarkan tidak berpihak kepada kaum miskin. Nilai unag yang semakin menurun. Gaji satu bulan hanya habis beberapa hari saja karena harga barang yang dibeli tidak seimbang dengan uang yang didapat. Sementara para penguasa semakin berkuasa dan ini didukung juga dengan kebijakan yang berpihak kepada mereka. Disini kita tidak mempersoalkan orang-orang diluar kita tetapi kita melihat kedalam diri kita masing-masing. Apa yang bisa kita lakukan untuk melawan kondisi ini?
Sejak awal gereja telah mencetuskan habitus baru, dan habitus baru itu ada dan diperjuangkan di Komunitas Basis. Di KBG kita mengembangkan persaudaraan sejati antara para anggota KBG. Persaudaraan itu akan hidup kalau ada kerelaan untuk saling membantu juga dalam bidang sosial ekonomi. Kemiskinan kita tidak menjadi alasan untuk tidak saling membantu. Prinsipnya adalah : orang miskin harus membantu orang miskin. (Mrg Hillarius)
Minggu depan kita akan disapa sabda tuhan dengan kisah Seorang pengemis yang buta bernama bartimeus. Karena buta tentu ia tidak dapat melihat tetapi dengan iman ia percaya bahwa Yesus mampu menyembuhkannya sehingga ia menyerukan namaNya; Yesus anak Daut kasihanilah aku. Tidak cukup sekali ia berseru bahkan ketika orang lain menegurnya ia tetap menyerukan namaNya. Sibuta ingin sembuh supaya hidupnya tidak lagi tergantung kepada pemberian orang lain Maka mari menyerukan namaNya dalam setiap langkah hidup kita maka Tuhan akan mendengarkan, menyembukan kita dari segala kesulitan dan ketergantungan hidup kita terhadap hal-hal yang membuat kita jauh dariNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar